elektronika 10.41 revisi
Dalam sistem elektronika analog, pengolahan sinyal sering kali melibatkan manipulasi bentuk gelombang input untuk mendapatkan sinyal output yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi. Salah satu teknik yang digunakan adalah proses diferensiasi, yang secara praktis dapat diimplementasikan menggunakan rangkaian pembeda (differentiator) berbasis op-amp. Rangkaian ini menghasilkan output yang merupakan turunan dari sinyal input terhadap waktu. Penerapannya bisa ditemukan dalam sistem deteksi perubahan sinyal cepat, seperti pada sensor kecepatan atau deteksi tepi sinyal.
1. Mempelajari prinsip kerja rangkaian differentiator berbasis op-amp.
2. Mengamati hubungan antara input dan output pada rangkaian differentiator.
3. Menunjukkan bahwa output rangkaian merupakan turunan dari sinyal input.
4. Menentukan pengaruh nilai R dan C terhadap besarnya output
1. Op-Amp 741
Op-Amp adalah IC (Integrated Circuit) penguat operasional yang sering digunakan dalam rangkaian analog. Berfungsi Menguatkan sinyal dan membentuk konfigurasi rangkaian integrator, di mana output akan menjadi hasil integrasi dari input terhadap waktu.
2. Resistor
Resistor |
3. Kapasitor
Rangkaian differentiator op-amp merupakan konfigurasi yang menghasilkan output proporsional terhadap turunan sinyal input terhadap waktu. Dalam konfigurasi ini, kapasitor (C) diletakkan di jalur input dan resistor (R) di jalur umpan balik. Jika op-amp dianggap ideal, maka hukum Kirchoff dan asumsi penguatan tak hingga menghasilkan hubungan matematis berikut:
Rumus ini menunjukkan bahwa tegangan output berbanding lurus dengan laju perubahan (turunan) tegangan input , dengan faktor skala . Tanda negatif menunjukkan pembalikan fasa antara input dan output. Rangkaian ini sangat peka terhadap noise pada input karena sinyal frekuensi tinggi akan diperkuat, sehingga perlu hati-hati dalam implementasinya secara praktis
Rangkaian Diferensiator
Rangkaian ini menghasilkan output yang sebanding dengan turunan waktu dari sinyal input, atau secara matematis:
Cara kerja:
1. Tegangan input diberikan ke kapasitor
2. Kapasitor memiliki arus yang sebanding dengan turunan tegangan
3. Tegangan keluaran op-amp Vo(t) adalah hasil tegangan jatuh pada resistor R akibat arus ic
Contoh Soal 1
Jika
Jawab
vo
Diketahui
Contoh Soal 2
arus yang mengalir melalui
Contoh Soal 3
Sebuah rangkaian op-amp pembalik seperti gambar di bawah memiliki nilai-nilai yaitu: tahanan feed back = 330 kΩ; tahanan input = 1 kΩ; dan tegangan input = 17 mV. Hitung berapa perolehan tegangan (Av), tegangan output (Vout) dan tegangan catu daya (Vcc) pada rangkaian tersebut?
Jawab:
Diketahui:
- Rf = 330 kΩ = 330.000 Ω
- Rin = 1 kΩ = 1.000 Ω
- Vin = 17 mV = 0,017 V
Av = − Rf ÷ Rin = − 330.000 ÷ 1.000 = − 330
Vout = Av × Vin = − 330 × 0,017 V = − 5,61 V
Apabila input yang diberikan adalah +17 mV, maka output yang dihasilkan adalah − 5,61 V. Hal ini mengasumsikan bahwa tegangan catu daya (Vcc) yang digunakan memungkinkan output bergerak mencapai nilai itu. Sebuah catu daya ±6V terlalu kecil untuk itu, oleh karenanya membutuhkan catu daya dengan rating tegangan setidaknya ±8V (atau sekitar ±150% × Vout), untuk menguatkan tegangan input sebesar 17 mV.
Sehingga diperoleh Av = − 330; Vout = − 5,61 V; Vcc = ±8 V.
1. Fungsi utama dari rangkaian differentiator berbasis op-amp adalah untuk:
A. Menjumlahkan dua sinyal
B. Mengalikan dua sinyal
C. Mengintegralkan sinyal masukan
D. Menghasilkan turunan dari sinyal masukan
Step 1 : Buka Aplikasi Proteus
Step 2 : Susun dan siapkan komponen
Step 3 : Rangkai komponen
Step 4 : Mulai simulasi pada proteus
Download file Proteus Rangkaian 10.41 (disini)
Download Datashet Op-Amp 741 (disini)
Download Datashet Resistor disini
Download Datashet Kapasitor (disini)
Downlaod Video Percobaan Rangkaian (disini)
Komentar
Posting Komentar